Jenis Sampah Organik serta Cara Pengelolaannya
Salah satu cara untuk mengatasi masalah sampah adalah dengan memilahnya berdasarkan jenisnya. Sampah dapat dikategorikan menjadi dua jenis utama: organik dan anorganik.expand_more
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti sisa makanan, daun-daun kering, dan potongan kayu.expand_more Sampah jenis ini mudah terurai dan dapat diolah menjadi kompos.expand_more
Cara Pengelolaan Sampah Organik:
Jenis-jenis Sampah Organik dan Contohnya
Berbeda dengan sampah atau limbah organik yang bisa dihasilkan secara alami dari lingkungan, kebanyakan limbah anorganik berasal dari aktivitas manusia. Contohnya dari proses industri atau sumber daya alam tak terbaharui seperti mineral, minyak bumi, dan lain sebagainya.
Adapun berdasarkan karakteristik atau sumbernya, jenis sampah ini bisa dibedakan lagi menjadi beberapa kategori sebagai berikut:
Ini adalah jenis sampah anorganik berbahan polimer sintetik yang dibuat dari minyak bumi atau gas alam. Plastik adalah material yang sulit terurai dan membutuhkan waktu ratusan tahun agar bisa terdegradasi.
Plastik juga mengandung bahan kimia berbahaya seperti BPA dan ftalat, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia dan lingkungan. Beberapa contoh sampah plastik yaitu botol plastik, kantong plastik, botol kosmetik, serta wadah makanan dan minuman.
Logam adalah material yang biasanya memiliki karakter keras, dan terdiri dari unsur-unsur kimia seperti besi, tembaga, aluminium, seng, atau yang lainnya. Beberapa contoh sampah logam yaitu kaleng minuman, besi tua, potongan kawat, paku bekas, dan sejenisnya.
Sampah kertas adalah jenis sampah anorganik yang terdiri dari kertas yang sudah tidak terpakai. Adapun kertas adalah bahan yang terbuat dari serat kayu atau tanaman lainnya.
Kertas dapat didaur ulang dan digunakan kembali, namun jika tidak diolah dengan baik, dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Contoh sampah kertas antara lain seperti kertas bekas, majalah, koran, kardus, dan lain sebagainya.
Kaca adalah bahan anorganik yang terbuat dari silika atau pasir, dan memiliki sifat yang keras dan sulit untuk terurai. Beberapa contoh sampah kaca antara lain botol atau gelas minuman, kaca jendela, pecahan piring, dan masih banyak lagi.
Sampah karet adalah jenis sampah yang terdiri dari material karet, sumbernya bisa dari getah pohon karet maupun bahan sintetis. Beberapa contoh sampahnya antara lain ban bekas, sandal rusak, sepatu bekas, dan lain-lain.
Sampah kain adalah jenis sampah anorganik yang terdiri dari bahan kain yang tidak terpakai lagi atau rusak. Kain bisa terbuat dari serat alami maupun sintetik, namun sama-sama butuh waktu lama untuk terurai. Contoh sampahnya yaitu baju bekas, handuk rusak, hingga karpet bekas.
Sampah karet adalah jenis limbah anorganik yang terdiri dari bahan karet atau bahan karet sintetis. Karet sulit terurai dan membutuhkan waktu yang lama untuk terurai. Beberapa contoh sampah karet adalah ban bekas, sandal rusak, dan sepatu bekas.
Sampah elektronik adalah jenis limbah yang terdiri dari barang elektronik yang sudah rusak atau tidak terpakai lagi. Selain dikategorikan sebagai sampah anorganik, jenis sampah ini juga termasuk pada kategori limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Hal ini karena barang elektronik mengandung berbagai bahan kimia berbahaya yang juga sulit diuraikan oleh lingkungan. Beberapa contoh sampah elektronik antara lain telepon genggam bekas, laptop bekas, televisi rusak, dan masih banyak lagi.
Data Daur Ulang Sampah Anorganik di Indonesia
Menurut data SIPSN, 30,99 persen atau sebanyak 8,153 juta ton sampah, baik anorganik atau organik, belum terkelola dengan baik di Indonesia. Lalu, kemana ‘kah sampah yang belum terkelola ini pergi?
Sampah tersebut kebanyakan bertumpuk di TPA, berceceran di tanah, terbuang ke laut, sampah dibakar yang menghasilkan asap polusi, bahkan berakhir mencemari lingkungan dan mengancam keberlangsungan makhluk hidup.
Namun, Indonesia sendiri sudah dalam tahap mengupayakan pemanfaatan sampah menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Hal ini sudah direncanakan pemerintah yang siap hadir di 12 kota di Indonesia.
Dikutip dari laman Indonesia Baik, Surabaya menjadi kota pertama yang memanfaatkan teknologi ini yang menggunakan teknologi termal yang dinilai sesuai dengan kondisi di Indonesia. Tetapi inovasi ini masih memanfaatkan biomassa atau sampah organik. Pemanfaatan potensi sampah anorganik masih belum maksimal untuk dilakukan.
#1 Lingkungan Tercemar
Lingkungan yang mencakup air, tanah, dan udara berpotensi tercemar bila terpapar tumpukan sampah. Sampah organik dan anorganik yang tercampur dan bertumpuk begitu saja tanpa adanya udara, dapat mengeluarkan gas metana dan cairan beracun yang bisa mempengaruhi kualitas tanah dan air.
Bau sedap yang ditimbulkan dari sampah pun akan mengganggu kondisi udara sekitar.
Pemanfaatan Sampah Organik dan Anorganik
Meskipun dianggap sebagai benda buangan, sampah organik dan anorganik sebenarnya memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan kembali, baik untuk kebutuhan rumah tangga, industri, maupun sebagai sumber energi terbarukan. Pemanfaatan ini tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir, tetapi juga bisa memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan yang signifikan.
Sampah Anorganik Keras
Disebut sampah anorganik keras karena memiliki sifat keras atau kuat tetapi bisa dihancurkan dengan metode penghancuran tertentu, misalnya dipanaskan.
Contoh dari sampah anorganik adalah keramik, pecahan kaca, paku berkarat, botol plastik, dan kaleng bekas.
Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik
Pada dasarnya, sampah organik dan anorganik harus dipilah terlebih dahulu dan tidak hanya dibuang ke satu tempat yang sama. Karena, bila kedua jenis sampah tercampur aduk akan memberikan dampak buruknya tersendiri, seperti berikut ini.
#1 Sampah Anorganik Lunak
Sampah anorganik lunak adalah jenis sampah tidak alami yang bersifat lunak dan dapat dengan mudah dihasilkan atau diolah. Bahan sampah ini terdiri dari bahan yang fleksibel. Misalnya, sampah plastik, kemasan, sampah tekstil seperti kain perca, styrofoam, bungkus makanan cepat saji, dan lainnya.
Apa itu Sampah Anorganik?
Mengutip dari buku Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik yang ditulis Andi Ibrahim Yunus, sampah anorganik atau non-organik adalah sampah yang diproduksi dari bahan bahan-bahan non-hayati yang berasal dari sumber daya alam tidak terbarukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Contoh sampah anorganik adalah sampah berbahan logam atau produk olahan, sampah berbahan plastik, kaca, kertas dan keramik serta sampah detergen.
Pengolahan Sampah Anorganik Secara Tepat
Cara mengelola sampah anorganik bisa dilakukan dengan menerapkan prinsip reduce, reuse, recycle, dan replace. Berikut penjelasan lengkapnya.
Reduce atau mengurangi ialah cara meminimalisir penggunaan barang yang berpotensi menjadi sumber sampah. Contoh penerapannya bisa dengan membawa botol minum sendiri saat bepergian demi menekan sampah plastik air mineral.
Prinsip kelola sampah lainnya, yaitu dengan reuse atau menggunakan kembali barang atau sampah yang masih layak digunakan. Tentu jika prinsip ini diterapkan, jumlah sampah anorganik pun bisa dikurangi.
Recycle atau daur ulang barang sampah anorganik tentu lebih baik dilakukan dibanding sampah terbuang. Contohnya, ketika mengelola sampah plastik menjadi ecobrick, kerajinan tangan, atau lainnya. Selain menekan jumlah sampah plastik, tapi juga bisa bernilai ekonomis.
Replace atau mengganti barang sehari-hari dengan produk yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Misalnya, saat berbelanja kita bisa membawa tas belanja dibandingkan memakai plastik sekali pakai. Selain itu, mengganti bungkus makanan styrofoam dengan daun atau wadah rotan yang mudah terurai. Kegiatan ini juga merupakan agenda sustainable living yang bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari.
Perbedaan dan Contoh Sampah Organik dan Anorganik
Contoh Limbah Anorganik dan Keuntungan Daur Ulangnya
We think you have liked this presentation. If you wish to download it, please recommend it to your friends in any social system. Share buttons are a little bit lower. Thank you!