Makna Lambang Sila Pertama (Bintang)
Simbol bintang berwarna emas dengan lima sudut yang berada di tengah perisai burung garuda memiliki makna berikut ini:
Makna Lambang Sila Ke-Tiga (Pohon Beringin)
Di bagian kanan atas perisai garuda ada lambang pohon beringin dengan warna hijau pada daunnya dan coklat pada batangnya memiliki makna sebagai berikut:
Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Nah, itulah penjelasan tentang lambang pancasila, mulai dari sejarah, makna, hingga nilai-nilai yang bisa Grameds ambil untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi sekarang sudah tidak ada alasan lagi tidak tahu makna dari lambang pancasila karena pengetahuan ini penting untuk Grameds ketahui sebagai warga negara yang baik.
UU Kewarganegaraan mengenal 4 asas kewarganegaraan: ius sanguinis, ius soli, kewarganegaraan tunggal, dan kewarganegaraan ganda terbatas.
Asas kewarganegaraan adalah pedoman dasar bagi suatu negara untuk menentukan warga negaranya.
Terkait asas kewarganegaraan ini, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia atau UU Kewarganegaraan memuat sejumlah asas-asas kewarganegaraan sebagai berikut.
Penting untuk diketahui bahwa kewarganegaraan ganda atau bipatride serta tanpa kewarganegaraan atau apatride tidak kenal dalam undang-undang. Namun, status kewarganegaraan ganda yang diberikan kepada anak merupakan suatu pengecualian khusus.
8 Asas Khusus sebagai Dasar UU Kewarganegaraan
Lebih lanjut, bagian Penjelasan UU Kewarganegaraan juga merincikan sejumlah asas khusus yang menjadi dasar penyusunan undang-undang tersebut. Asas yang mendukung penetapan asas-asas kewarganegaraan yang dimaksud adalah sebagai berikut.
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menegaskan jika Demokrasi Pancasila paling ideal untuk sistem demokrasi Indonesia. Menurut LaNyalla, Pancasila sangat tepat untuk Indonesia yang dikenal sebagai bangsa super majemuk, dengan ratusan pulau yang terpisah-pisah oleh lautan dan ada 512 suku yang tersebar di pulau-pulau tersebut.
"Melihat keberagaman manusia dan geografi wilayah kita, founding fathers atau para pendiri bangsa memilih Sistem Demokrasi Pancasila. Sistem ini yang mampu menampung semua elemen bangsa sebagai bagian dari unsur perwakilan dan unsur penjelmaan rakyat," kata LaNyalla, Rabu (24/8/2022).
Hal itu disampaikan LaNyalla saat memberi Kuliah Umum yang digelr Pemerintahan Mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Sumatera Utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tema yang diambil adalah "Rekonstruksi Terhadap Kewenangan Istimewa Lembaga Legislatif di Indonesia Melalui Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945".
Ciri utama dan yang mutlak harus ada dalam Sistem Demokrasi Pancasila, lanjutnya, adalah semua elemen bangsa yang berbeda beda, yang terpisah-pisah, terwakili sebagai pemilik kedaulatan utama yang berada di dalam sebuah Lembaga Tertinggi di negara ini. Sehingga terjadi perwakilan rakyat dan penjelmaan rakyat.
"Siapakah semua elemen bangsa yang harus berada di Lembaga Tertinggi Negara yang merupakan perwakilan dan penjelmaan dari Kedaulatan Rakyat tersebut," tanya LaNyalla.
Pertama, harus ada Anggota DPR yang merupakan representasi dari Partai Politik. Kedua, menurut LaNyalla, harus ada Utusan Daerah yang merupakan representasi seluruh daerah dari Sabang sampai Merauke. Dari Miangas sampai Pulau Rote.
"Mereka adalah wakil-wakil dari daerah; meskipun daerah tersebut terpencil, terisolasi secara sosial-kultural, atau daerah khusus dan sebagainya," tutur Senator asal Jawa Timur itu.
Ketiga, harus ada Utusan Golongan yang merupakan representasi etnis tertentu sebagai unsur kebhinekaan, badan-badan kolektif, koperasi, petani, nelayan, veteran, para raja dan sultan Nusantara, ulama dan rohaniawan, cendekiawan, profesional, guru, seniman dan budayawan, maha putra bangsa, penyandang cacat dan seterusnya. Termasuk di dalamnya TNI dan Polri.
"Dengan demikian utuhlah demokrasi kita, semuanya terwadahi. Sehingga menjadi demokrasi yang berkecukupan. Tanpa ada yang ditinggalkan. Itulah konsep Demokrasi Pancasila yang tertuang dalam Konstitusi Asli Indonesia yang ditetapkan pada 18 Agustus 1945," tegasnya.
Baca halaman berikutnya..
Simak juga 'Dicopot LaNyalla dari Kursi Waka MPR, Fadel Muhammad Lapor ke Bareskrim':
[Gambas:Video 20detik]
Step 1: Calculate the interest earned in the first year by multiplying $900 by 6%:$900 * 6% = $54.
Makna Lambang Sila 1-5 Pancasila dalam Garuda Pancasila – Sebagai warga negara yang baik, kita pasti sudah tidak asing lagi dengan pancasila. Apakah teman-teman Grameds sudah kenal baik dengan identitas bangsa kita yang satu ini? Sebagai generasi bangsa kita tentu perlu mengenal dan mengetahui lambang negara sebagai identitas bangasa agar tujuan dan cita-cita bangsa dapat tercapai.
Lambang Pancasila tentu tidak muncul begitu saja. Sebagai lambang negara Indonesia, simbol-simbol pancasila pasti memiliki sejarah dan maknanya sendiri. Lambang inilah yang kemudian menjadi identitas, harapan dan cita-cita bangsa yang perlu dimaknai oleh setiap rakyat Indonesia agar bisa mencapai tujuan yang sama untuk bangsa Indonesia. Berikut ini penjelasan tentang lambang pancasila dan nilai-nilai yang bisa dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:
Pancasila adalah alat pemersatu bangsa yang memiliki unsur ideologi sosialisme yang religius, bukan materialistis maupun komunisme.
Secara bahasa, Pancasila berasal dari dua kata Sansekerta, yakni Panca yang artinya lima dan Sila yang artinya prinsip atau asas. Lima sila ini menjadi rumusan untuk seluruh rakyat Indonesia yang lahir dan hidup di Indonesia yang kemudian menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara.
Pancasila juga seringkali disebut sebagai dasar dan ideologi negara dan menjadi salah satu dari empat pilar kebangsaan, yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika yang dijelaskan pada buku Pancasila.
Sebagai ideologi negara, pancasila tentu tidak dibentuk sembarangan dan asal-asalan. Pancasila memiliki sejarah dan perjalanan yang panjang hingga saat ini menjadi lambang sekaligus ideologi bangsa Indonesia.
Sejarah mencatat pada 18 Agustus 194, yakni tepat sehari setelah proklamasi kemerdekan Indonesia diadakanlah pertemuan untuk merumuskan dasar ideologi bangsa dan negara. Yakni Pantja Sila (Pancasila) dan konstitusi Undang-Undang Dasar 1945.
Pertemuan tersebut melibatkan beberapa tokoh yang mewakili Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dari tiga wakil umat islam, yakni pulau jawa dan dua wakil dari Sumatera. Berikut ini tokoh-tokoh yang terlibat dalam pertemuan tersebut:
Walaupun dalam proses perumusannya ada sedikit perdebatan pada sila pertama, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa yang sebelumnya hanya mencantumkan Agama islam saja. Perdebatan tersebut dapat memutuskan kesepakatan bersama demi harapan dan cita-cita bersama, yakni terciptanya Indonesia Merdeka sebagai negara yang berdaulat, tenang, adil, dan makmur.
Pancasila digunakan untuk pengembangan diri serta perwujudan cita-cita sesuai dengan kaidah yang ada. Dan hal ini dibahas melalui nilai-nilai yang ada pada Pancasila dan dapat dipelajari pada buku Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan.
Nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa Indonesia menjadi dasar sumber filsafat pembentukan pancasila. Itulah sebabnya pancasila lah yang kelak akan menjadi ideologi pemersatu kemajemukan budaya di nusantara agar tetap menjadi satu kesatuan, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Teman-teman bisa membaca buku rekomendasi Gramedia berikut ini untuk mengetahui lebih banyak tentang apa itu pancasila dan sejarah pancasila.
Buku Pancasila karya Prof. DRS H. Achmad Fauzi DH.M.A mengulas lengkap mengenai Pancasila yang pemilihan materi dan analisis sejarah serta filsafatnya berbeda dengan buku-buku lainnya.
Buku ini sangat komprehensif untuk Grameds baca sesuai kebutuhan, misalnya para mahasiswa maupun masyarakat umum untuk menghadirkan pancasila kepada generasi bangsa.
Baca juga : Sejarah Bendera Indonesia
Rekomendasi Buku & Artikel Terkait
Teman-teman Grameds bisa mengunjunggi koleksi buku Gramedia di www.gramedia.com untuk memperoleh banyak referensi tentang buku-buku pancasila. Nah, berikut ini beberapa rekomendasi buku di Gramedia yang bisa Grameds baca untuk mengenal dan memahami lebih luas tentang pancasila: Selamat belajar. #SahabatTanpabatas
Dasar Negara Pancasila
Foto Cover: www.kesbangpol.kulonprogokab.go.id
Dr (Hc). Drs. H. Mohammad Hatta merupakan seorang tokoh yang memberikan kontribusi yang sangat penting pada masa sebelum dan sesudah kemerdekaan Indonesia. Peran dan ideologi Mohammad Hatta sangat tampak terlihat dibandingkan para pemimpin Indonesia lainnya, baik dari segi politik, ekonomi, dan sosial. Mohammad Hatta juga dikenal sebagai founding father negara Indonesia, serta dikenang sebagai sosok yang dekat di hati masyarakat karena semangat juang dan sifat kerakyatannya (Firmansyah, 2010: 15). Salah satu konsep yang muncul dari gagasannya adalah paham “demokrasi kerakyatan”.
Demokrasi kerakyatan merupakan suatu sistem yang diciptakan oleh Mohammad Hatta untuk mengantarkan masyarakat Indonesia menuju kehidupan yang baru dan lebih baik. Dapat dipahami bahwa gagasan demokrasi Mohammad Hatta berbeda dengan demokrasi Barat. Mohammad Hatta mendirikan demokrasi di Indonesia dengan kesadaran yang matang. Ia juga menyadari bahwa demokrasi masyarakat di Indonesia memiliki perbedaan dengan demokrasi Barat sehingga tidak sesuai jika diterapkan pada masyarakat Indonesia (Zulfikri Suleman, 2010: 181).
Menurut Mohammad Hatta, demokrasi berarti kedaulatan rakyat atau kedaulatan di tangan rakyat. Kedaulatan rakyat berarti rakyat mempunyai hak dan kekuasaan untuk menetapkan paham dan roda pemerintahan suatu negara. Rakyat berdaulat dan mempunyai kekuasaan untuk memutuskan bagaimana masyarakat menjalani kehidupan pemerintahan. Namun, keputusan rakyat dapat menjadi aturan pemerintahan bagi semua orang dan harus teratur dalam bentuk dan prosesnya, yaitu keputusan yang diambil berdasarkan konsensus dalam perundingan. Hal ini bukanlah keputusan yang tiba-tiba diambil dalam rapat umum lainnya.
Foto : www.indonesia.go.id/ANRI
Dalam hal ini, Mohammad Hatta mengemukakan dua asumsi yang mendukung kebenaran prinsip kedaulatan rakyat. Pertama, bahwa rakyat tidak hanya berdaulat tetapi juga bertanggung jawab atas kedaulatan yang dipegangnya. Kedua, tidak mungkin rakyat yang berdaulat kehilangan kedaulatannya. Dengan kata lain, Mohammad Hatta mengacu pada pengalaman sejarah untuk menunjukkan bahwa lembaga-lembaga demokrasi pada dasarnya berjalan dengan waktu yang lama serta stabil. Penting untuk ditekankan, bahwa sistem demokrasi juga memenuhi syarat-syarat tertentu untuk keberlanjutannya, yaitu pemerintahan berdasarkan hukum dan terwujudnya kesejahteraan dan keadilan rakyat. Jika kondisi tersebut tidak dipenuhi, maka akan terjadi anarki yang berujung pada revolusi dan munculnya pemerintahan otoriter.
Negara yang berdasarkan demokrasi adalah negara demokrasi, dengan kata lain demokrasi di Indonesia merdeka harus bersifat inklusif (Zulfikri Suleman, 2010: 190-200). Dalam pandangan Mohammad Hatta, demokrasi kerakyatan dinilai paling cocok dengan keadaan Indonesia karena Mohammad Hatta menjaga kedaulatan rakyat melalui “musyawarah mufakat”. Hal ini sejalan dengan hakikat masyarakat Indonesia, dimana rakyat mempunyai hak tertinggi untuk memerintah baik secara politik maupun pemerintahan.
Firmansyah, Adhe Rose Kusumaningratri. 2010. Hatta Si Bung yang Jujur dan Sederhana Adhe FIRMANSYAH. Yogyakarta: Garasi House of Book.
Suleman, Zulfikri. 2010. Demokrasi Untuk Indonesia-Pemikiran Politik Bung Hatta. Jakarta: Kompas.
Penulis : Riyan Salomo Parapat, S.Si. - Teol
Profesi : Mahasiswa
Universitas : Universitas Kristen Satya Wacana
Makna Lambang Sila 1-5 Pancasila dalam Garuda Pancasila – Sebagai warga negara yang baik, kita pasti sudah tidak asing lagi dengan pancasila. Apakah teman-teman Grameds sudah kenal baik dengan identitas bangsa kita yang satu ini? Sebagai generasi bangsa kita tentu perlu mengenal dan mengetahui lambang negara sebagai identitas bangasa agar tujuan dan cita-cita bangsa dapat tercapai.
Lambang Pancasila tentu tidak muncul begitu saja. Sebagai lambang negara Indonesia, simbol-simbol pancasila pasti memiliki sejarah dan maknanya sendiri. Lambang inilah yang kemudian menjadi identitas, harapan dan cita-cita bangsa yang perlu dimaknai oleh setiap rakyat Indonesia agar bisa mencapai tujuan yang sama untuk bangsa Indonesia. Berikut ini penjelasan tentang lambang pancasila dan nilai-nilai yang bisa dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:
Pancasila adalah alat pemersatu bangsa yang memiliki unsur ideologi sosialisme yang religius, bukan materialistis maupun komunisme.
Secara bahasa, Pancasila berasal dari dua kata Sansekerta, yakni Panca yang artinya lima dan Sila yang artinya prinsip atau asas. Lima sila ini menjadi rumusan untuk seluruh rakyat Indonesia yang lahir dan hidup di Indonesia yang kemudian menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara.
Pancasila juga seringkali disebut sebagai dasar dan ideologi negara dan menjadi salah satu dari empat pilar kebangsaan, yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika yang dijelaskan pada buku Pancasila.
Sebagai ideologi negara, pancasila tentu tidak dibentuk sembarangan dan asal-asalan. Pancasila memiliki sejarah dan perjalanan yang panjang hingga saat ini menjadi lambang sekaligus ideologi bangsa Indonesia.
Sejarah mencatat pada 18 Agustus 194, yakni tepat sehari setelah proklamasi kemerdekan Indonesia diadakanlah pertemuan untuk merumuskan dasar ideologi bangsa dan negara. Yakni Pantja Sila (Pancasila) dan konstitusi Undang-Undang Dasar 1945.
Pertemuan tersebut melibatkan beberapa tokoh yang mewakili Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dari tiga wakil umat islam, yakni pulau jawa dan dua wakil dari Sumatera. Berikut ini tokoh-tokoh yang terlibat dalam pertemuan tersebut:
Walaupun dalam proses perumusannya ada sedikit perdebatan pada sila pertama, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa yang sebelumnya hanya mencantumkan Agama islam saja. Perdebatan tersebut dapat memutuskan kesepakatan bersama demi harapan dan cita-cita bersama, yakni terciptanya Indonesia Merdeka sebagai negara yang berdaulat, tenang, adil, dan makmur.
Pancasila digunakan untuk pengembangan diri serta perwujudan cita-cita sesuai dengan kaidah yang ada. Dan hal ini dibahas melalui nilai-nilai yang ada pada Pancasila dan dapat dipelajari pada buku Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan.
Nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa Indonesia menjadi dasar sumber filsafat pembentukan pancasila. Itulah sebabnya pancasila lah yang kelak akan menjadi ideologi pemersatu kemajemukan budaya di nusantara agar tetap menjadi satu kesatuan, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Teman-teman bisa membaca buku rekomendasi Gramedia berikut ini untuk mengetahui lebih banyak tentang apa itu pancasila dan sejarah pancasila.
Buku Pancasila karya Prof. DRS H. Achmad Fauzi DH.M.A mengulas lengkap mengenai Pancasila yang pemilihan materi dan analisis sejarah serta filsafatnya berbeda dengan buku-buku lainnya.
Buku ini sangat komprehensif untuk Grameds baca sesuai kebutuhan, misalnya para mahasiswa maupun masyarakat umum untuk menghadirkan pancasila kepada generasi bangsa.
Baca juga : Sejarah Bendera Indonesia
Makna Lambang Setiap Sila dalam Lambang Garuda Pancasila
Simbol-simbol yang menjadi lambang negara pasti memiliki arti dan makna yang luhur dan mewakili bangsa tersebut. Begitu pula pada lambang pancasila yang memiliki arti dan makna yang tidak sederhana bagi bangsanya. Berikut ini lambang pancasila dan maknanya yang perlu Grameds ketahui agar bisa memaknai nilai-nilai yang terkandung pada lambang pancasila:
Makna Lambang Sila Kelima (Padi dan Kapas)
Di bagian kiri bawah perisai garuda ada lambang padi dan kapas dengan warna dasar putih yang memiliki makna sebagai berikut:
Baca juga : Makna Lambang Garuda Pancasila dan Filosofinya
Nah, itulah arti dan makna dari lambang pancasila yang perlu Grameds ketahui. Agar lebih memahami makna pancasila lebih luas lagi, Grameds bisa membaca buku koleksi Gramedia berikut ini:
Buku Filsafat Pancasila Menurut Bung Karno dan Uraian Pancasila akan memberikan Grameds khasah yang lebih luas untuk mempelajari makna pancasila. Buku tersebut berisi pemikiran-pemikiran soekarno terkait ide-idenya membuat pancasila dan penafsiran tokoh-tokoh hebat tentang pancasila.
Filsafat Pancasila Menurut Bung Karno (2019)
Nilai-nilai Setiap Sila Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
Sila Persatuan Indonesia
Makna Lambang Sila Pertama (Bintang)
Simbol bintang berwarna emas dengan lima sudut yang berada di tengah perisai burung garuda memiliki makna berikut ini: